Selasa, 12 April 2011

Istilah-Istilah Rubu Mujayyab

Beberapa istilah yang yang ada dalam rubu’ mujayyab, diantara bagian-bagian tersebut yaitu :
v  Qaus    : bagian yang melengkung (busur)
v  Jaib (sinus)      : satu sisi tempat mengincar yang memuat skala yang mudah terbaca berapa sinus dari tinggi suatu benda langit yang dilihat.
v  Jaib Al-Tamam            : sisi yang memuat skala-skala yang mudah terbaca beberapa qosinus dari tinggi benda tersebut, nilai jaib ini adalah 60, terhitung dari arah vertikal.
v  Jaib Al-Mabsuth : suatu sudut kemiringan cahaya pada bidang datar yang horizontal dilihat dari ujung bayang-bayang dari benda yang berdiri tegak
v  Jaib Al-Mankus: sinus sudut kemiringan cahaya pada bidang datar yang berdiri tegak dilihat dari ujung bayang-bayang dari benda yang tegak lurus pada bidang itu.
v  Awwal Al-Qaus : bagian busur yang berimpit dengan sisi jaib al-tamam (permulaan busur)
v  Akhir Al-Qaus              : bagian busur yang berimpit dengan sisi jaib. Dari awal qaus hingga akhir qaus dibagi dengan skala 0° s/d 90°.
v  Hadafah : pada sisi jaib terdapat lubang untuk mengincar (sasaran).
v  Markaz : titik sudut siku-sukunya terdapat lubang kecil untuk tali yang biasanya terbuat dari benang sutera, (sebaiknya tali terbuat dari tali setipis-tipisnya)
v  Muri      : simpulan benang kecil yang terdapat (diikatkan) pada benang tipis yang dapat digeser/digerakkan.
v  Syaqul   : pada ujung tali (benang) yang diberi beban yang terbuat dari metal.
Setelah mengetahui bagian-bagian yang terdapat dalam rubu’ mujayyab, selanjutnya dalam perhitungan arah kiblat kita akan menemui beberapa istilah diantaranya :
A.    Bu’du Al-Qutr                        : jarak sepanjang lingkaran tegak (vertikal) suatu benda langit dihitung dari kaki langit hingga lingkaran terang.
B.     Al-Ashl Al-Muthlaq    :  garis yang ditarik dari titik kulminasi suatu benda langit tegak lurus pada garis yang menghubungkan titik utara dengan titik selatan. Garis itu adalah garis proyeksi benda langit kepada bidang kaki langit ketika berkulminasi.
C.     Al-Ashl Al-Mu’addal : garis yang ditarik dari titik pusat suatu benda langit tegak lurus pada bidang kaki langit. Garis itu adalah garis proyeksi benda langit pada bidang kaki langit.
D.    Ta’dil Al-Simthi          : perata arah (jihah)
Al-Simth Al-Qiblah    : arah qiblat.

2 komentar:

  1. Assww,.kemudian lubang or teropong tempat masuknya sinar matahari namanya apa dan apakah letaknya harus sejajara skitar 1 - 2 cm dari diatas garis sittin....?
    tk.wsslm

    BalasHapus
  2. lubang or teropong tk ada kterangan dlm ktab falak. mungkin maksud dari yg mmbuat rubu mujayyab untuk mmpermudah pngambilan bayangan hadafatani(poncolan 2 depan belakang)
    jadi kalo cahya matahari udah mnmbus teropong bayang hadafatani udah pas..
    mungkin gitu

    BalasHapus